Seperti yang dilansir di reportasenews, Dinas Perikanan (Diskan) berhasil mengajak para pelajar dan santri Probolinggo untuk mengembangkan budidaya ikan di pondok pesantren dan sekolah-sekolahan. Setidaknya sekitar lima pondok pesantren yang telah mendapat pelatihan budidaya ikan di kalangan santri. Serta di sebagian sekolah swasta.
Salah satunya adalah pondok pesantren Pondok Pesantren Darus Salam Desa Klaseman Kecamatan Gending, Probolingga, Jawa Timur yang sudah berhasil dalam budidaya ikan lele.
Dengan sistem kemandirian pondok pesantren dapat mudah melakukan budidaya ikan lele. Hal ini adalah bekal pengetahuan yang bisa didapat para santri pondok pesantren yang bisa dibawa pulang kelak di masyarakat. Dengan membiarkan para santri dan pelajar membudidayakan ikan. Mereka mulai belajar dan mengembangkan bagaimana merawat dan mengembiangkan ikan.
Menurut Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Probolinggo Dedy Isfandi, budidaya ikan laut dilakukan untuk meningkatkan sistem perekonomian di kalangan pelajar dan santri. Program Dedy dapat diterima oleh para santri dan kyai. Dengan kesungguhan yang bagus maka para pondok pesantren bisa mensejahterakan masyarakat secara mandiri. Dan hal bagus jika diterapkan oleh semua yayasan dan pendidikan akan menumbuhkan para pelajar dan santri yang siap bersaing di masyarakat.
Program Dedy selanjutnya, pada setiap pondok pesantren menerima bantuan empat kolam terpal, 6.000 benih ikan lele, pakan 530 kilogram serta obat-obatan.
Dan untuk di Ponpes Darus Salam telah mencapai total produksi149 kilogram. Hasil ini belum termasuk ikan yang telah dimakan para santri setiap harinya.
Pangsa pasar ikan lele pada tahun ini masih cukup bagus jika produki ikan lele melimpah ruah. Dimana untuk tahun ini, target produksi lele sebanyak 665 ton atau 55 ton per bulan. Sementara hingga akhir semester I, produksinya sudah tercapai sebanyak 468,34 ton atau 70,43 persen dari target.