1. Khusyu' di Ibadah
Selalu Sholat tepat waktu, berjamaah, shalat rawatip tidak pernah ditinggalkan dan khusyu' dalam menjalankannya adalah cara utama agar kita betah dan khusyuk dalan menjalankan semua kegiatan di Pondok. (Inna nass khuliqo)
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, an apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya, (Al Ma'aarij: 19-23)
2. Selalu berdoa, mendoakan dan minta doa
Dengan trilogi doa yang diajarkan pimpinani kita akan selalu mengingat dan berbuat lebih baik karena doa selalu mengalir di nadi kita.
3. Membakar motivasi
Dengan apa kita membakar motivasi? Karena motivasi setiap orng berbeda, ada yang berkeinginan untuk mencari pengalaman, pendidikan, bahasa, agama, dan hal lainnya di pondok. Pada dasarnya motivasi setiap orang adalah orang tua dan berjihad fii tholabul-‘ilmi, walaupun ada dari kita yang masuk pondok karena dipaksa orang tua.
4. Memperbanyak Teman
Dengan adanya teman urusan kita akan dipermudah, kemana saja selalu menyenangkan dan pede. Bahkan kita dapat menyelesaikan masalah terkadang karena adanya teman. Merekalah yang ada di saat kita susah dan senang. Untuk cara termudah memperbanyak teman adalah sering senyum dan mengucap salam. Sealain itu dengan banyak teman dan silaturahmi kita mudah mendapat rezeki di pondok, dan semakin panjang umurnya di pondok dengan hidup tenang.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam:
“Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung hubungan rahimnya.” (Muttafaqun ‘alaih dari Anas radhiyallahu ‘anhu)
5. Hormat dan dekat dengan ustadz dan kakak kelas
Dengan hormar dan dekat dengan kakak kelas dan Asatidz maka mereka akan sering memberi masukan dan bimbingan dalam bentuk moril ataupun materil. Karena mereka sudah lebih lama dipondok, lebih paham tentang pondok, dan merasakan pahit manisnya di pondok. Dan jangan pernah melawan mereka, karena meraka ibarat kakak, bahkan orang tua kita di pondok.
6. Saling berbagi dengan teman
Melanjut cara di poin 3. Dengan banyaknya teman tetapi tanpa ada rasa kekeluargaan antarteman, jarang berbagi dan menjaga sesama artinya sama saja tidak mempunyai teman. Berbagilah dalam bentuk moril dan materil, mereka adalah saudara. Bantulah temanmu walau hanya dengan sepotong roti dari kiriman orang tuamu, insya' Allah akan membuatnya betah. Dengan saling menegur ketika berbuat salah. Memberi saran dan solusi. Karena itulah yang dimaksud dengan dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezeki.
7. Menjauhkan sifat menghina, mengejek, iri dan dengki sesama teman.
Cobalah untuk tidak mengejek dan menghina teman. Karena kita semua dalam keadaan yang sama, yaitu berjihad fii tholabul-'ilmi.
Karena dengan mengejek seseorang, menjadikannya tidak betah di pondok. Sehingga umurnya di pondok hanya sementara dan pulang.
Dari Abu Hurairah Radhyallahu anhu ia berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalian jangan saling mendengki, jangan saling najasy, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi ! Janganlah sebagian kalian membeli barang yang sedang ditawar orang lain, dan hendaklah kalian menjadi hamba-hamba Allâh yang bersaudara. Seorang muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lain, maka ia tidak boleh menzhaliminya, menelantarkannya, dan menghinakannya. Takwa itu disini –beliau memberi isyarat ke dadanya tiga kali-. Cukuplah keburukan bagi seseorang jika ia menghina saudaranya yang Muslim. Setiap orang Muslim, haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya atas muslim lainnya.” (H.R. Muslim no. 2564)
Hilangkan rasa dengki dan iri. Karena ketika kita bertemu dengan orang yang kita iri padanya maka itu hanya membebani pikiran kita. Apa lagi jika kita iri ke banyak santri di pondok, maka kemanapun kita pergi seakan pondok itu sempit dipenuhi orang yang kamu irikan itu. Cobalah menciptakan kedamaian dan kasih-sayang sesama teman. Ingat kata Trimurti (pendiri pondok)
“Pondok Darussalam yang:
· Besar, bagi pecinta damai
· Kecil, bagi pecinta ramai
· Lapang dan luas, bagi yang berakal
· Tertekan dan sempit, bagi anak yang nakal”
Dan belum tentu orang yang kita benci itu lebih baik atau buruk dari kita.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik.” (QS. Al Hujurat: 11)
8. Memperbanyak perkerjaan
Ingat apa yang sering dikatakan Bapak Pimpinan
Dengan banyaknya kesibukan kita tidak ada ingatan apapun tentang rumah, luar pondok, dan keinginan untuk melanggar aturan pondok bahkan kabur dari pondok. Untuk itu jalani semua kegiatan yang ada di pondik dengan khusyuk.
9. Mengikuti kursus, klub, dan aktif di gerakan pramuka
Dengan mengikuti kursus, klub dan aktif di gerakan pramuka, kita akan dapat meningkatkan potensi dan bakat diri. Selain itu juga menambah teman, pengalaman, pekerjaan. Bahkan bimbingan dari pengurus atau pembimbing klub, kursus, dan pramuka.
10. Memanfaatkan kesempatan untuk bergerak
Dengan banyaknya teman, pembimbing, masuk kursus, klup dan gerakan pramuka maka sangatlah mudah bergerak dengan percaya diri. Dengan bergerak kita akan mendapatkan sesuatu yang tak terduga, seperti pengalaman, teman, popularitas, dan berbagai macam kebaikan.
“Bergeraklah, karena di dalam pergerakan ada Keberkahan”
11. Menaati peraturan yang ada (Disiplin)
Cobalah menaati peraturan yang ada dengan santai dan khusyu'. Dan jangan pernah memikirkan bahkan memperdebatkan peraturan. Karena peraturan tidak perlu dipikirkan, hanya perlu ditaati. Gampang sebenarnya.
12. Menghidari masalah yang melanggar peraturan pondok
Dengan melanggar aturan pondok akan membuat kita tidak betah di pondok.
13. Memperbanyak dan membiasakan masuk dengan masalah.
Loh, Mengapa masalah? Pada dasarnya kita memasuki pondok adalah dibebani dengan masalah yang tidak kita inginkan. Sumber masalah berasal dari rayon, kelas, OPPM, kursus, klub dan pramuka. Kita akan dibiasakan dengan masalah dari yang terkecil seperti mendapat hukum dari pengurus ketika makan sambil bediri sampai masalah besar. Dengam hukuman dan masalah itu akan mendidik dan mencetak mental kita sehingga terbiasa dengan masalah.
Untuk itu jangan pernah dari masalah dan hukuman yang mendidik, pada dasarnya semua yang ada di pondok adalah pendidikan.
14. Hilangkan dan buang hal dan kebiasaan buruk.
Ada sesuatu yang membuat santri tidak betah?
Hilangkan kebiasaan buruk yang dilakukan di rumah ataupun di pondok. Berhenti dari sekarang karena cepat atau lambat orang akan tahu, dan jangan sampai kita terpental dari pondok gara-gara hal itu. Dan buang dan lupakan hal buruk seperti wanita, jimat, elektronik, ataupun hal lain yang dilarang. Karena semua itu hanya mengganggu kita untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan di pondok.
15. Memperbaru niat di Pondok Setiap Saat
Dengan memperbarui niat kita setiap saat, kita bisa merasakan dan memacu apa yang kita cita-citakan.
Apa yang orang tua cita-citakan?
Apa yang Keluarga cita-citakan?
Ingatlah perjuangan mereka? Ingatlah perjuangan Pengurus yang telah mendidik kita 24 jam di rayon. Ingat juaga Wali Kelas, ustadz pembimbing, dan teman kita di pondok.
Pada dasarnya mereka ingin melihat kita menjadi alumni yang khusnul Khatimah. Jangan sia-siakan perjuangan mereka, jangan sia-siakan yang ikhlas memberikan waktu, harta dan raga bahkan jiwa dan perasaan. Jangan sia-siakan dengan hal yang sepele hingga pulang dan putus sebelum Alumni.
Selalu Sholat tepat waktu, berjamaah, shalat rawatip tidak pernah ditinggalkan dan khusyu' dalam menjalankannya adalah cara utama agar kita betah dan khusyuk dalan menjalankan semua kegiatan di Pondok. (Inna nass khuliqo)
إِنَّ الإنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا (١٩) إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا (٢٠) وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا (٢١)إِلا الْمُصَلِّينَ (٢٢) الَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلاتِهِمْ دَائِمُونَ (٢٣) ﴿المعارج: ١٩-23﴾
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, an apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya, (Al Ma'aarij: 19-23)
2. Selalu berdoa, mendoakan dan minta doa
Dengan trilogi doa yang diajarkan pimpinani kita akan selalu mengingat dan berbuat lebih baik karena doa selalu mengalir di nadi kita.
3. Membakar motivasi
Dengan apa kita membakar motivasi? Karena motivasi setiap orng berbeda, ada yang berkeinginan untuk mencari pengalaman, pendidikan, bahasa, agama, dan hal lainnya di pondok. Pada dasarnya motivasi setiap orang adalah orang tua dan berjihad fii tholabul-‘ilmi, walaupun ada dari kita yang masuk pondok karena dipaksa orang tua.
4. Memperbanyak Teman
Dengan adanya teman urusan kita akan dipermudah, kemana saja selalu menyenangkan dan pede. Bahkan kita dapat menyelesaikan masalah terkadang karena adanya teman. Merekalah yang ada di saat kita susah dan senang. Untuk cara termudah memperbanyak teman adalah sering senyum dan mengucap salam. Sealain itu dengan banyak teman dan silaturahmi kita mudah mendapat rezeki di pondok, dan semakin panjang umurnya di pondok dengan hidup tenang.
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Siapa yang suka dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung hubungan rahimnya.” (Muttafaqun ‘alaih dari Anas radhiyallahu ‘anhu)
5. Hormat dan dekat dengan ustadz dan kakak kelas
Dengan hormar dan dekat dengan kakak kelas dan Asatidz maka mereka akan sering memberi masukan dan bimbingan dalam bentuk moril ataupun materil. Karena mereka sudah lebih lama dipondok, lebih paham tentang pondok, dan merasakan pahit manisnya di pondok. Dan jangan pernah melawan mereka, karena meraka ibarat kakak, bahkan orang tua kita di pondok.
6. Saling berbagi dengan teman
Melanjut cara di poin 3. Dengan banyaknya teman tetapi tanpa ada rasa kekeluargaan antarteman, jarang berbagi dan menjaga sesama artinya sama saja tidak mempunyai teman. Berbagilah dalam bentuk moril dan materil, mereka adalah saudara. Bantulah temanmu walau hanya dengan sepotong roti dari kiriman orang tuamu, insya' Allah akan membuatnya betah. Dengan saling menegur ketika berbuat salah. Memberi saran dan solusi. Karena itulah yang dimaksud dengan dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezeki.
7. Menjauhkan sifat menghina, mengejek, iri dan dengki sesama teman.
Cobalah untuk tidak mengejek dan menghina teman. Karena kita semua dalam keadaan yang sama, yaitu berjihad fii tholabul-'ilmi.
Karena dengan mengejek seseorang, menjadikannya tidak betah di pondok. Sehingga umurnya di pondok hanya sementara dan pulang.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لاَ تَحَاسَدُوْا ، وَلاَ تَنَاجَشُوْا ، وَلاَ تَبَاغَضُوْا ، وَلاَ تَدَابَرُوْا ، وَلاَ يَبِعْ بَعْضُكُمْ عَلَى بَيْعِ بَعْضٍ ، وَكُوْنُوْا عِبَادَ اللهِ إِخْوَانًا ، اَلْـمُسْلِمُ أَخُوْ الْـمُسْلِمِ ، لاَ يَظْلِمُهُ ، وَلاَ يَخْذُلُهُ ، وَلاَ يَحْقِرُهُ ، اَلتَّقْوَى هٰهُنَا ، وَيُشِيْرُ إِلَى صَدْرِهِ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ ، بِحَسْبِ امْرِئٍ مِنَ الشَّرِّ أَنْ يَحْقِرَ أَخَاهُ الْـمُسْلِمَ ، كُلُّ الْـمُسْلِمِ عَلَى الْـمُسْلِمِ حَرَامٌ ، دَمُهُ وَمَالُهُ وَعِرْضُهُ.
Dari Abu Hurairah Radhyallahu anhu ia berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalian jangan saling mendengki, jangan saling najasy, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi ! Janganlah sebagian kalian membeli barang yang sedang ditawar orang lain, dan hendaklah kalian menjadi hamba-hamba Allâh yang bersaudara. Seorang muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lain, maka ia tidak boleh menzhaliminya, menelantarkannya, dan menghinakannya. Takwa itu disini –beliau memberi isyarat ke dadanya tiga kali-. Cukuplah keburukan bagi seseorang jika ia menghina saudaranya yang Muslim. Setiap orang Muslim, haram darahnya, hartanya, dan kehormatannya atas muslim lainnya.” (H.R. Muslim no. 2564)
Hilangkan rasa dengki dan iri. Karena ketika kita bertemu dengan orang yang kita iri padanya maka itu hanya membebani pikiran kita. Apa lagi jika kita iri ke banyak santri di pondok, maka kemanapun kita pergi seakan pondok itu sempit dipenuhi orang yang kamu irikan itu. Cobalah menciptakan kedamaian dan kasih-sayang sesama teman. Ingat kata Trimurti (pendiri pondok)
“Pondok Darussalam yang:
· Besar, bagi pecinta damai
· Kecil, bagi pecinta ramai
· Lapang dan luas, bagi yang berakal
· Tertekan dan sempit, bagi anak yang nakal”
Dan belum tentu orang yang kita benci itu lebih baik atau buruk dari kita.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا لَا يَسْخَرْ قَوْمٌ مِنْ قَوْمٍ عَسَى أَنْ يَكُونُوا خَيْرًا مِنْهُمْ وَلَا نِسَاءٌ مِنْ نِسَاءٍ عَسَى أَنْ يَكُنَّ خَيْرًا مِنْهُنَّ
8. Memperbanyak perkerjaan
Ingat apa yang sering dikatakan Bapak Pimpinan
كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِي شَأْنٍ
“Setiap waktu dia dalam kesibukan”Dengan banyaknya kesibukan kita tidak ada ingatan apapun tentang rumah, luar pondok, dan keinginan untuk melanggar aturan pondok bahkan kabur dari pondok. Untuk itu jalani semua kegiatan yang ada di pondik dengan khusyuk.
9. Mengikuti kursus, klub, dan aktif di gerakan pramuka
Dengan mengikuti kursus, klub dan aktif di gerakan pramuka, kita akan dapat meningkatkan potensi dan bakat diri. Selain itu juga menambah teman, pengalaman, pekerjaan. Bahkan bimbingan dari pengurus atau pembimbing klub, kursus, dan pramuka.
10. Memanfaatkan kesempatan untuk bergerak
Dengan banyaknya teman, pembimbing, masuk kursus, klup dan gerakan pramuka maka sangatlah mudah bergerak dengan percaya diri. Dengan bergerak kita akan mendapatkan sesuatu yang tak terduga, seperti pengalaman, teman, popularitas, dan berbagai macam kebaikan.
تَحَرَّكْ فَإِنَّ فِيْ الحَرَكَةِ بَرَكَةً
“Bergeraklah, karena di dalam pergerakan ada Keberkahan”
11. Menaati peraturan yang ada (Disiplin)
Cobalah menaati peraturan yang ada dengan santai dan khusyu'. Dan jangan pernah memikirkan bahkan memperdebatkan peraturan. Karena peraturan tidak perlu dipikirkan, hanya perlu ditaati. Gampang sebenarnya.
12. Menghidari masalah yang melanggar peraturan pondok
Dengan melanggar aturan pondok akan membuat kita tidak betah di pondok.
13. Memperbanyak dan membiasakan masuk dengan masalah.
Loh, Mengapa masalah? Pada dasarnya kita memasuki pondok adalah dibebani dengan masalah yang tidak kita inginkan. Sumber masalah berasal dari rayon, kelas, OPPM, kursus, klub dan pramuka. Kita akan dibiasakan dengan masalah dari yang terkecil seperti mendapat hukum dari pengurus ketika makan sambil bediri sampai masalah besar. Dengam hukuman dan masalah itu akan mendidik dan mencetak mental kita sehingga terbiasa dengan masalah.
Untuk itu jangan pernah dari masalah dan hukuman yang mendidik, pada dasarnya semua yang ada di pondok adalah pendidikan.
14. Hilangkan dan buang hal dan kebiasaan buruk.
Ada sesuatu yang membuat santri tidak betah?
Hilangkan kebiasaan buruk yang dilakukan di rumah ataupun di pondok. Berhenti dari sekarang karena cepat atau lambat orang akan tahu, dan jangan sampai kita terpental dari pondok gara-gara hal itu. Dan buang dan lupakan hal buruk seperti wanita, jimat, elektronik, ataupun hal lain yang dilarang. Karena semua itu hanya mengganggu kita untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan di pondok.
15. Memperbaru niat di Pondok Setiap Saat
Dengan memperbarui niat kita setiap saat, kita bisa merasakan dan memacu apa yang kita cita-citakan.
Apa yang orang tua cita-citakan?
Apa yang Keluarga cita-citakan?
Ingatlah perjuangan mereka? Ingatlah perjuangan Pengurus yang telah mendidik kita 24 jam di rayon. Ingat juaga Wali Kelas, ustadz pembimbing, dan teman kita di pondok.
Pada dasarnya mereka ingin melihat kita menjadi alumni yang khusnul Khatimah. Jangan sia-siakan perjuangan mereka, jangan sia-siakan yang ikhlas memberikan waktu, harta dan raga bahkan jiwa dan perasaan. Jangan sia-siakan dengan hal yang sepele hingga pulang dan putus sebelum Alumni.